Entri Populer

Senin, 26 Desember 2011

Pendidikan Karakter


PENDIDIKAN KARAKTER


Latar Belakang
- Disorientasi dan belum dihayatinya nilai-nilai Pancasila
- Bergesernya nilai-nilai etika dan memudarnya nilai budaya bangsa
- Melemahnya kemandirian bangsa

Media  pendidikan karakter
Pendidikan karakter tidak dapat hanya dilakukan oleh lembaga pendidikan saja namun harus ada kerjasama seluruh komponen bangsa mulai dari pemerintah, lembaga pendidikan, orang tua, siswa dan masyarakat luas. hal ini dikarenakan pendidikan karakter merupakan penanaman kebiasaan yang terus menerus. Sehingga tidak bisa hanya macet pada tingkat lembaga pendidikan saja.

Fungsi pendidikan karakter
-     Fungsi pengembangan,
Yaitu pengembangan potensi peserta didik untuk menjadi pribadi berperilaku baik; ini bagi peserta didik yang telah memiliki sikap dan perilaku yang mencerminkan budaya dan karakter bangsa;
-     Fungsi perbaikan,
Yaitu memperkuat kiprah pendidikan nasional untuk bertanggung jawab dalam pengembangan potensi peserta didik yang lebih bermartabat
-     Fungsi penyaringan
Yaitu untuk menyaring budaya bangsa sendiri dan budaya bangsa lain yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang bermartabat

Sumber nilai karakter :
Rumusan pemerintah, akhlaqul mahmudah, buku-buku yang relevan, masyarakat /adat istiadat
Nilai-nilai karakter rumusan pemerintah :


1)        Religius,
2)        Jujur,
3)        Toleransi,
4)        Disiplin,
5)        Kerja keras,
6)        Kreatif,
7)        Mandiri,
8)        Demokratis,
9)        Rasa Ingin Tahu,
10)     Semangat Kebangsaan,
11)     Cinta Tanah Air,
12)     Menghargai Prestasi,
13)     Bersahabat/Komunikatif,
14)     Cinta Damai,
15)     Gemar Membaca,
16)     Peduli Lingkungan,
17)     Peduli Sosial,
18)     Tanggung Jawab


 (Pusat Kurikulum. Pengembangan dan Pendidikan Budaya & Karakter Bangsa: Pedoman Sekolah. 2009:9-10)


Rabu, 14 Desember 2011

Pendidikan Islam menurut Al Ghazali

Al Ghazali merupakan tokoh cendekiawan muslim yang memperhatikan dunia pendidikan terutama pendidikan Islam. Perhatiannya tersebut sudah terlihat sejak ia mengembara untuk mendalami berbagai ilmu pengetahuan. Pendidikan menurutnya merupakan suatu jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah swt. dan untuk mendapatkan kebahagiaan dunia-akhirat sehingga pendidikan sangat mulia. Al Ghazali sendiri pada akhirnya melahirkan sebuah konsep tentang pendidikan Islam. Konsep tersebut terdiri dari beberapa komponen yaitu tujuan pendidikan, pendidik, peserta didik, bidang studi dan metode pendidikan.
Ada tiga tujuan dalam pendidikan. yang pertama yaitu pengembangan ilmu pengetahuan. Hal ini berkaitan dengan berbagai penelitian-penelitian dalam upaya mengulas secara mendalam tentang ilmu-ilmu pengetahuan. Tujuan yang kedua yaitu pendidikan membentuk akhlak yang baik. Pembentukan akhlak ini merupakan tujuan yang paling utama karena akhlak sangat mendasar bagi hubungan-hubungan yang dijalin manusia. Tujuan pendidikan yang ketiga yaitu mencapai kebahagiaan dunia akhirat. Tujuan yang terakhir inilah yang menjadi golden goal dalam pendidikan Islam. Hal ini membuktikan bahwa pendidikan Islam itu tidak hanya ditujukan untuk kehidupan dunia saja namun juga kehidupan di akhirat.
Komponen kedua dalam pendidikan Islam adalah pendidik. Pendidik menurut pandang Al Ghazali merupakan pekerjaan yang mulia dan tidak terorientasi pada gaji. Ia harus bekerja dengan sebuah panggilan jiwa yang berusaha untuk mendidik, mebimbing dan mengajar agar para peserta didik dapat mencapai tujuan-tujuan pendidikan.
Kemudian komponen ketiga peserta didik. Yaitu orang yang mempunyai potensi dalam dirinya untuk dibimbing, didik dan diajar agar dapat mencapai tujuan pendidikan.
Komponen keempat yaitu bidang studi yang berisi ilmu pengetahuan yang akan ditransfornasikan kepada peserta didik. Di dunia ini ada bermacam-macam ilmu pengetahuan. Untuk itu perlu adanya suatu metode yang digunakan guna tercapainya tujuan pendidikan. Metode inilah yang mejadi komponen kelima dalam pendidikan Islam menurut Al Ghazali. Metode mencakup bagaimana cara seorang pendidik dalam menjalankan tugasnya.
Sehingga terlihat bahwa kelima komponen tersebut saling terkait. Peserta didik merupakan subyek didik yang dididik, dibimbing dan diajar berbagai ilmu pengetahuan oleh pendidik dengan menggunakan metode pendidikan guna mencapai tujuan pendidikan. Sebagai seorang yang dibimbing seorang peserta didik memiliki tugas dan kewajiban. Selain itu peserta didik juga harus bersikap tawadhuk terhadap guru yang telah mmembimbingnya. Pendidik pun dalam bekerja harus memperhatikan perkembangan peserta didik sehingga ilmu dan metode yang digunakan sesuai dengan kemampuan peserta didik.