Entri Populer

Sabtu, 23 Juni 2012

Perbandingan Sistem Pendidikan di Inggris dengan Indonesia


Untuk memajukan pendidikan terutama di Indonesia ini, haruslah bersikap terbuka. Sikap ini berarti mau belajar dari negara-negara yang sudah maju dalam hal pendidikan seperti Amerika Serikat, Inggris, Finlandia dan negara-negara lain yang memang sangat concern dalam bidang pendidikan. Sebagai contoh Inggris. Negara Inggris sangat mengetahui betapa pentingnya peran pendidikan untuk masa depan bangsa.


A.      Sistem Pendidikan di Inggris
Secara garis besar, sistem pendidikan di Inggris adalah sebagai berikut:
1.      Pendidikan Wajib
a.       Sekolah Dasar
Dimulai pada umur 5 – 11 tahun. Tidak ada ujian kecuali pada usia tujuh tahun, anak (siswa) diharuskan menempuh ujian kemampuan. Penekanan ada pada belajar secara praktikal dibandingkan menghafal.
b.      Sekolah Menengah
Dimulai dari umur 11 – 16 tahun. Disinilah mulai dilaukan pendalaman pelajaran. Di tahun ke-4, siswa mengikuti ujian GSCE. Setelah ujian tersebut, siswa dapat  bekerja, mengikuti program training di sekolah kejuruan atau teknik, atau melanjutkan 2 tahun lagi untuk menyiapkan diri bagi ujian masuk universitas, yang dikenal dengan A-Levels.
2.      Pendidikan Pilihan
a.     A levels
A Levels adalah lanjutan dari sekolah menengah atas jika mereka ingin masuk ke bangku universitas.Ditempuh selama 2 tahun.
b.         Program sarjana
c.         Pasca sarjana dan doktoral

Pada dasarnya, sekolah-sekolah di Inggris menanamkan sikap tanggung jawab terhadap diri sendiri. Hal ini dilakkan untuk membentuk kedaulatan sendiri (self government). Sikap ini memberikan kebebasan pada siswa untuk mengatur sekolahnya sendiri secara kolektif dari tingkat dasar hingga tingkat tinggi. Dengan metode tersebut diharapkan siswa menjadi pribadi yang mandiri pada saat dewasa nanti.
Pendekatan pendidikan yang diterapkan yaitu discovery. Implikasi dari pendekatan ini yaitu siswa dididik untuk mampu melakukan penelitian agar dapat mengembangkan ilmu pengetahuan yang diperolehnya. Dengan catatan mereka tidak boleh takut dan tidak boleh malas. Dengan melakukan penelitian, siswa akan menemukan hal-hal baru yang dapat memperkaya khasanah pengetahuannya.
Corak sistem pendidikan di Inggris yaitu pendalaman pada aspek tertentu atau dapat dikatakan sekolah di Inggris lebih mementingkan spesialisasi keahlian dan keterampilan dalam berbagai lapangan hidup sesuai dengan bakat dan kemampuan siswa. Dengan sistem ini maka cara yang tepat untuk memperdalam ilmu adalah dengan melalui penjurusan. Pendalaman keahlian dan keterampilan biasanya dilakukan pada tingkat menengah.
Pengembangan bidang teknologi praktis di tingkat menengah dan teknologi akademis di tingkat akademi dan perguruan tinggi benar- benar telah di mulai secara terarah pada tingkat sekolah dasar dan menengah. Pengarahan demikian akan mempermudah siswa- siswa untuk memilih langsung terjun ke dunia kerja atau meneruskan ke tingkat pendidikan tinggi. Demikian pula pengembangan bidang- bidang disiplin ilmu social dan humaniora serta arts (seni budaya) atau bahasa.
Dengan demikian, pola pengembangan pendidikan dalam sistem pendidikan di Inggris adalah dengan menggunakan pola press schematic. Pola ini berarti menunjukkan bahwa pendidikan Inggris menginginkan siswa-siswanya menjadi tenaga ahli di bidang masing-masing.
Pendidikan agama juga diterapkan di negara Inggris. Adapun pendidikan agama di sana adalah pendidikan agama Kristen. Pendidikan agama Kristen ini dilaksanakan untuk memperkuat kepribadian siswa dalam rangka memperdalam kekhususan ilmu pengetahuan.
Pemerintah Inggris juga memberikan otonomi bagi organisasi keagamaan yang ingin mendirikan sekolah dengan cirinya masing-masing. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan demokratisasi dalam pendidikan. Meskipun demikian, pemerintah berhak mengawasi dan mencampuri bila perlu. Campur tangan pemerintah hanya sebatas pada tingkat dasar dan menengah. Sedangkan untuk Universitas baik negeri maupun swasta merupakan lembaga otonom yang bebas dari campur tangan pemerintah.
B.       Perbandingan Sistem Pendidikan di Inggris dengan Indonesia
Secara garis besar sistem pendidikan di Indonesia adalah sebagai berikut:
1.      Taman Kanak-kanak
2.      Wajib Belajar 9 tahun (SD/MI sampai SMP/MTs)
3.      Sekolah Menengah Atas (SMA/MA/SMK)
4.      Perguruan Tinggi.
Dan baru-baru ini pemerintah akan mencanangkan wajib belajar 12 tahun yang artinya pendidikan minimal bagi warga Indonesia adalah sampai pada tingkat sekolah menengah atas. Selain itu juga ada sekolah-sekolah swasta yang berlandaskan agama seperti SD-IT,SMP-IT dan lain-lain.
Jika dilihat secara sekilas sistem pendidikan yang ada di Indonesia hampir mirip dengan sistem pendidikan yang ada di Inggris. Hal ini tentunya terlepas dari segi ekonomi yang memang Indonesia masih sangat jauuh tertinggal.
Namun, selain dari segi material ada perbedaan yang mencolok juga dari sistem pendidikan di Inggris dengan Indonesia. Perbedaan tersebut terdapat pada pola sistem pendidikan. Seperti yang telah disebut di depan bahwa sistem pendidikan di Inggris lebih mementingkan spesialisasi keahlian dan keterampilan yang mendalam sehingga pola yang diterapkan adalah pola press schematic. Sedangkan di Indonesia, pola yang diterapkan kebanyakan adalah pola breadth schematic sehingga kedalaman ilmunya juga kurang.
Pola breadth schematic terlihat dari banyaknya jumlah mata pelajaran yang ada. Rata-tata mata pelajaran yang harus dikuasai siswa dalam satu tahun ajaran adalah sekitar 14-16 mata pelajaran, dengan materi yang banyak, abstrak dan kurang fungsional.
Dengan sistem tersebut berimplikasi pada pemaksaan pendidikan kepada siswa sehingga membuat  mereka tertekan. Akibatnya siswa menjadi malas sekolah, takut, jika nantinya mereka tidak lulus lantaran tidak bisa menguasai seluruh mata pelajaran. Hal ini dikarenakan aspek yang dibangun adalah dari segi kognisi saja yang terlihat pada raport. Pemenuhan kebutuhan siswa dalam menghadapi hidup sangat kurang. Akhirnya banyak sekali pengangguran yang ada di Indonesia yang tidak sedikit dari mereka adalah orang-orang yang mengenyam pendidikan.
Negara Indonesia seharusnya dapat belajar dari pola sistem Inggris tersebut. Jangan hanya menekankan pada aspek kognisi dengan memberikan materi pelajaran yang overload. Seharusnya dari tingkat SD, para guru bekerjasama dengan orang tua saling memperhatikan kegiatan siswa mengenai bakat dan minatnya. Dengan mengetahui hal tersebut, guru dapat memberikan bimbingan agar siswa tersebut dapat berkembang dengan baik.
Perlu menjadi catatan bahwa anak yang tumbuh tersebut bukanlah budak pendidikan yang hanya dijejali dengan doktrin-doktrin dan pemaksaan baik dari orang tua maupun guru itu sendiri. Biarkan mereka berkembang sesuai denagn bakatnya masing-masing karena setiap manusia itu pasti memiliki potensi masing-masing. Orang tua dan guru hanyalah sebagai pembimbing agar mereka berkembanng sesuai fitrahnya. Poin ini juga penting untuk menumbuhkan jiwa kemandirian dan sikap penelitian (discover)  anak seperti yang dilakukan di Inggris.
Mengenai masalah penjurusan, menurut kabar terkahir, pemerintah juga mulai merencakan akan membuat sekolah kejuruan yang lebih banyak dengan presentase sekitar 70% untuk sekolah kejuruan. Dengan demikian pemerintah berusaha agar tingkat keahlian para siswa lebih mendalam. Penambahan sekolah kejuruan ini memang perlu dilakukan mengingat ke depannya Indonesia akan menghadapi pasar bebas. Jika seorang siswa tidak punya spesialisasi tertentu maka akan kalah saing dengan orang-orang asing yang akan memasuki Indonesia.   
Dari uraian di atas, tentunya masing-masing pola tersebut memiliki kelebihan dan kelemahannya. Namun, bangsa yang besar tentunya mau belajar dari bangsa lain yang lebih maju. Perbandingan pendidikan ini dapat dijadikan sebagai referensi untuk membuat sebuah sistem pendidikan yang lebih baik.

PERBANDINGAN PENDIDIKAN

Perbandingan Sistem Pendidikan Inggris dengan Indonesia
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Perbandingan Pendidikan
Dosen Pengampu : Dr. Istiningsih

logo-uin-suka-baru-warna









Disusun Oleh :
Wahid Irfan Maghfuri
09410170


JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2012

1 komentar: