Untuk
memajukan pendidikan terutama di Indonesia ini, haruslah bersikap terbuka.
Sikap ini berarti mau belajar dari negara-negara yang sudah maju dalam hal
pendidikan seperti Amerika Serikat, Inggris, Finlandia dan negara-negara lain
yang memang sangat concern dalam bidang pendidikan. Sebagai contoh
Inggris. Negara Inggris sangat mengetahui betapa pentingnya peran pendidikan
untuk masa depan bangsa.
A. Sistem
Pendidikan di Inggris
Secara
garis besar, sistem pendidikan di Inggris adalah sebagai berikut:
1.
Pendidikan
Wajib
a.
Sekolah Dasar
Dimulai pada umur 5 – 11 tahun. Tidak ada ujian
kecuali pada usia tujuh tahun, anak (siswa) diharuskan menempuh ujian
kemampuan. Penekanan ada pada belajar secara praktikal dibandingkan menghafal.
b.
Sekolah
Menengah
Dimulai dari umur 11 – 16 tahun. Disinilah mulai
dilaukan pendalaman pelajaran. Di tahun ke-4, siswa mengikuti ujian GSCE. Setelah
ujian tersebut, siswa dapat bekerja,
mengikuti program training di sekolah kejuruan atau teknik, atau melanjutkan 2
tahun lagi untuk menyiapkan diri bagi ujian masuk universitas, yang dikenal
dengan A-Levels.
2.
Pendidikan
Pilihan
a.
A levels
A Levels adalah lanjutan dari sekolah menengah
atas jika mereka ingin masuk ke bangku universitas.Ditempuh selama 2 tahun.
b.
Program sarjana
c.
Pasca sarjana dan
doktoral
Pada dasarnya,
sekolah-sekolah di Inggris menanamkan sikap tanggung jawab terhadap diri
sendiri. Hal ini dilakkan untuk membentuk kedaulatan sendiri (self government). Sikap
ini memberikan kebebasan pada siswa untuk mengatur sekolahnya sendiri secara
kolektif dari tingkat dasar hingga tingkat tinggi. Dengan metode tersebut
diharapkan siswa menjadi pribadi yang mandiri pada saat dewasa nanti.
Pendekatan pendidikan yang diterapkan yaitu discovery.
Implikasi dari pendekatan ini yaitu siswa dididik untuk mampu melakukan
penelitian agar dapat mengembangkan ilmu pengetahuan yang diperolehnya. Dengan
catatan mereka tidak boleh takut dan tidak boleh malas. Dengan melakukan
penelitian, siswa akan menemukan hal-hal baru yang dapat memperkaya khasanah
pengetahuannya.
Corak sistem pendidikan di Inggris yaitu pendalaman pada
aspek tertentu atau dapat dikatakan sekolah di Inggris lebih mementingkan spesialisasi
keahlian dan keterampilan dalam berbagai lapangan hidup sesuai dengan bakat dan
kemampuan siswa. Dengan sistem ini maka cara yang tepat untuk
memperdalam ilmu adalah dengan melalui penjurusan. Pendalaman keahlian dan
keterampilan biasanya dilakukan pada tingkat menengah.
Pengembangan bidang teknologi praktis di tingkat menengah
dan teknologi akademis di tingkat akademi dan perguruan tinggi benar- benar
telah di mulai secara terarah pada tingkat sekolah dasar dan menengah. Pengarahan
demikian akan mempermudah siswa- siswa untuk memilih langsung terjun ke dunia
kerja atau meneruskan ke tingkat pendidikan tinggi. Demikian pula pengembangan
bidang- bidang disiplin ilmu social dan humaniora serta arts (seni
budaya) atau bahasa.
Dengan demikian, pola pengembangan pendidikan dalam
sistem pendidikan di Inggris adalah dengan menggunakan pola press schematic.
Pola ini berarti menunjukkan bahwa pendidikan Inggris menginginkan
siswa-siswanya menjadi tenaga ahli di bidang masing-masing.
Pendidikan agama juga diterapkan di negara Inggris. Adapun pendidikan agama di sana adalah
pendidikan agama Kristen. Pendidikan agama Kristen ini
dilaksanakan untuk memperkuat kepribadian siswa dalam rangka memperdalam
kekhususan ilmu pengetahuan.
Pemerintah Inggris juga memberikan otonomi bagi
organisasi keagamaan yang ingin mendirikan sekolah dengan cirinya
masing-masing. Hal ini dilakukan
untuk mewujudkan demokratisasi dalam pendidikan. Meskipun demikian, pemerintah
berhak mengawasi dan mencampuri bila perlu. Campur tangan pemerintah hanya
sebatas pada tingkat dasar dan menengah. Sedangkan untuk Universitas baik
negeri maupun swasta merupakan lembaga otonom yang bebas dari campur tangan
pemerintah.
B. Perbandingan Sistem Pendidikan di Inggris dengan Indonesia
Secara garis besar sistem
pendidikan di Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Taman Kanak-kanak
2. Wajib Belajar 9 tahun (SD/MI sampai SMP/MTs)
3. Sekolah Menengah Atas (SMA/MA/SMK)
4. Perguruan Tinggi.
Dan baru-baru ini pemerintah akan mencanangkan wajib
belajar 12 tahun yang artinya pendidikan minimal bagi warga Indonesia adalah
sampai pada tingkat sekolah menengah atas. Selain itu juga ada sekolah-sekolah
swasta yang berlandaskan agama seperti SD-IT,SMP-IT dan lain-lain.
Jika dilihat secara sekilas sistem pendidikan yang ada di
Indonesia hampir mirip dengan sistem pendidikan yang ada di Inggris. Hal ini
tentunya terlepas dari segi ekonomi yang memang Indonesia masih sangat jauuh
tertinggal.
Namun, selain dari segi material ada perbedaan
yang mencolok juga dari sistem pendidikan di Inggris
dengan Indonesia. Perbedaan tersebut terdapat pada pola sistem pendidikan. Seperti
yang telah disebut di depan bahwa sistem pendidikan di Inggris lebih
mementingkan spesialisasi keahlian dan keterampilan yang mendalam sehingga pola
yang diterapkan adalah pola press schematic. Sedangkan di Indonesia,
pola yang diterapkan kebanyakan adalah pola breadth schematic sehingga
kedalaman ilmunya juga kurang.
Pola breadth schematic terlihat dari banyaknya
jumlah mata pelajaran yang ada. Rata-tata mata pelajaran yang harus dikuasai siswa
dalam satu tahun ajaran adalah sekitar 14-16 mata pelajaran, dengan materi yang
banyak, abstrak dan kurang fungsional.
Dengan sistem tersebut berimplikasi pada pemaksaan
pendidikan kepada siswa sehingga membuat
mereka tertekan. Akibatnya siswa menjadi malas sekolah, takut, jika
nantinya mereka tidak lulus lantaran tidak bisa menguasai seluruh mata
pelajaran. Hal ini dikarenakan aspek yang dibangun adalah dari segi kognisi
saja yang terlihat pada raport. Pemenuhan kebutuhan siswa dalam menghadapi
hidup sangat kurang. Akhirnya banyak sekali pengangguran yang ada di Indonesia
yang tidak sedikit dari mereka adalah orang-orang yang mengenyam pendidikan.
Negara Indonesia seharusnya dapat belajar dari pola
sistem Inggris tersebut. Jangan hanya menekankan pada aspek kognisi dengan memberikan materi pelajaran yang overload.
Seharusnya dari tingkat SD, para guru bekerjasama dengan orang tua saling
memperhatikan kegiatan siswa mengenai bakat dan minatnya. Dengan mengetahui hal
tersebut, guru dapat memberikan bimbingan agar siswa tersebut dapat berkembang
dengan baik.
Perlu menjadi catatan bahwa anak yang tumbuh tersebut
bukanlah budak pendidikan yang hanya dijejali dengan doktrin-doktrin dan
pemaksaan baik dari orang tua maupun guru itu sendiri. Biarkan mereka
berkembang sesuai denagn bakatnya masing-masing karena setiap manusia itu pasti
memiliki potensi masing-masing. Orang tua dan guru hanyalah sebagai pembimbing
agar mereka berkembanng sesuai fitrahnya. Poin ini juga penting untuk
menumbuhkan jiwa kemandirian dan sikap penelitian (discover) anak seperti yang dilakukan di Inggris.
Mengenai masalah penjurusan, menurut kabar terkahir,
pemerintah juga mulai merencakan akan membuat sekolah kejuruan yang lebih
banyak dengan presentase sekitar 70% untuk sekolah kejuruan. Dengan demikian
pemerintah berusaha agar tingkat keahlian para siswa lebih mendalam. Penambahan
sekolah kejuruan ini memang perlu dilakukan mengingat ke depannya Indonesia
akan menghadapi pasar bebas. Jika seorang siswa tidak punya spesialisasi
tertentu maka akan kalah saing dengan orang-orang asing yang akan memasuki
Indonesia.
Dari uraian di atas, tentunya masing-masing pola tersebut
memiliki kelebihan dan kelemahannya. Namun, bangsa yang besar tentunya mau
belajar dari bangsa lain yang lebih maju. Perbandingan pendidikan ini dapat
dijadikan sebagai referensi untuk membuat sebuah sistem pendidikan yang lebih
baik.
PERBANDINGAN PENDIDIKAN
Perbandingan Sistem Pendidikan
Inggris dengan Indonesia
Disusun guna memenuhi
tugas mata kuliah Perbandingan Pendidikan
Dosen Pengampu : Dr.
Istiningsih

Disusun Oleh :
Wahid Irfan
Maghfuri
09410170
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA

share gan http://masmnir.blogspot.com/
BalasHapus