Entri Populer

Selasa, 01 Juli 2014

Sukses??



SUCCESS

Sering orang bertanya di waktu kecil “apa cita-cita yang ingin kamu raih?” Dan sebagian besar diantara mereka menjawab “aku ingin menjadi presiden, aku ingin menjadi polisi, tentara, dokter”  dan segenap pekerjaan dengan keprofesionalisannya. Kemudian jika dikejar lebih jauh lagi mungkin semua atau sebagian besar beranggapan bahwa dengan menjadi tersebut bisa menghidupi dirinya serta keluarga atau bahkan akan menjadi kaya. Tentu saja segala ketercapaian tersebut ditempuh dengan cara yang halal. Ya dimaklumilah, wong mereka itu masih anak-anak, setiap keinginan dan kebutuhannya menuntut untuk selalu dipenuhi.

Tapi yang menjadi prihatin adalah kog orientasi yang dikenalkan pada anak-anak sejak zaman dahulu selalu bermuara pada terpenuhinya materi, uang, jabatan serta pangkat-pangkat sosial. Sejak zaman dahulu orang tua selalu berkata “Carilah pekerjaan yang halal, rajin, ulet agar kamu menjadi orang yang sukses. Tapi ingat, jangan lupa sembahyang ya...”. sekilas pernyataan tersebut sangat baik menyuruh anaknya untuk rajin, tekun, ulet dalam setiap usaha dengan  tanpa meninggalkan perintah agama (entah itu shalat, ke gereja, wihara, klenteng dll). Yang menjadi ganjalan adalah ketika penempatan peribadatan, prioritas spiritual-ruhani sebagai jalur komunikasi antara manusia dengan Tuhannya ditempatkan pada akhir kalimat. Seakan-akan perintah Tuhan itu nomor dua, yang utama adalah kamu bisa hidup dengan fasilitas-fasilitas yang serba kecukupan, pekerjaan yang tetap, rumah lengkap dengan perabotnya, kendaraan, sekolah tinggi dan jangan sampai kamu jatuh miskin. Kog nggak dibalik saja “Nak, teruslah kamu beribadah pada Tuhan, tapi jangan lupa dengan urusan  duniamu. Selalu bekerja giat dan rajin...”. perbedaan pernyataan ini dengan yang di atas adalah pada skala prioritas dimana posisi beribadah pada Tuhan adalah yang paling utama tanpa mengesampingkan urusan-urusan yang bersifat duniawi.
Orang-orang sering mengatakan sukses adalah tercapainya cita-cita dan tujuan dengan indikator harta yang melimpah, perusahaan, toko dengan beratus-ratus cabangnya serta hal-hal yang dianggap mewah, glamour. Apakah memang benar hal-hal tersebut menjadi tolok ukur orang bisa dikatakan sukses. Bisakah dikatakan sukses, orang yang mempunyai mobil mewah namun tiap bulannya ia harus ke dokter karena penyakit gula yang diderita? Bisakah dikatakan sukses, seorang pejabat yang tiap hari duduk di ruang ber-AC dengan segala fasilitas harus selalu bersembunyi dan was-was dari kejaran wartawan terkait proyek suatu pembangunan? Bisakah orang dikatakan sukses dengan memiliki segudang ilmu namun tidak bisa ia terapkan dalam kehidupan? Atau orang yang sukses itu adalah seseorang yang tidak terlalu kaya, serba pas-pasan, namun hatinya seluas langit dan bumi? Ia tahu bahwa  hakikat semua ini adalah milik-NYA? Yang manakah sebenarnya arti kesuksesan itu?
Kesuksesan selalu berkaitan dengan tujuan sehingga apabila tujuan itu tercapai atau  terpenuhi maka ia bisa dikatakan orang sukses. Jika tujuannya hanya sebatas I want to be  ya itulah suksesnya, ia hanya bisa “menjadi” entah ia sebenarnya kompeten atau tidak. Seseorang yang tujuannya sebatas bisa mengangkat barbel 10 kg, selama ia sudah bisa mengangkat 10 kg ia sudah dikatakan sukses meskipun sebenarnya ia bisa mengangkat lebih dari itu. Jika tujuannya adalah dunia, maka selama ia bisa memperoleh dunia mungkin ia bisa dikatakan sukses. Tetapi apakah tujuan hidup manusia adalah dunia ini. Padahal manusia cuma dikasih  umur sedikit dengan bonusnya. Setelah itu tidak lain ya ke kuburan untuk dipendam dengan tanah. 
Kalo membuat tujuan mbok ya lebih ber-visi lagi. Manusia harus benar-benar belajar kembali mengenai tujuan hidup. Suatu tujuan yang memiliki kekekalan, tidak hanya sementara waktu saja. Tidak hanya dunia ini saja. Lalu apakah sesuatu yang kekal itu? Akhirat? Surga? Neraka? Mungkin kita bisa melirik  kitab Al Qur’an yang menyebut “innalillahi wa inna ilaihi roji’un” atau budaya Jawa dengan istilah “sangkan paraning dumadi”. Jika engkau paham hal tersebut maka engkau akan menjadi orang yang sukses selama-lamanya.
Wallahu alam....
                                                                                                                        29 Juni 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar