Entri Populer

Kamis, 01 Agustus 2013

ALHAMDULILLAH



ALHAMDULILLAH

Alhamdulillahirobbil’alamin. Sebuah kalimat yang dahsyat. Kalimat yang menunjukkan rasa syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan berbagai kenikmatan luar biasa yang tidak dapat terhitung jumlahnya. Bahkan seumur hidup kita tidak mungkin dapat menghitung nikmat-nikmat tersebut.

Kalimat tersebut juga menunjukkan pengakuan ketidakberdayaan kita dihadapan Allah Rabb Semesta Alam yang menciptakan, mengatur, menjaga, merawat menumbuhkan dan me- me- yang lain tanpa sedikitpun ada yang terlewatkan. Apabila terlewat sepersekian detik saja, tentu tata kosmos atau alam semesta ini akan hancur berkeping-keping. Satu partikel akan mempengaruhi partikel-partikel lainnya. Kemudian berubah menjadi peristiwa yang dahsyat menggoncang dunia.
Lalu dimanakah posisi manusia? Ternyata manusia masih berada di dalam lingkup tata makrokosmos. Berarti manusia juga merupakan bagian kecil dari ke-rabb-an Tuhan. Maka dari itu, manusia harus terus menerus melatih rasa ikhlas, ridho dan tawakal selalu kepada Allah SWT sebagai bagian dari rangkaian sunnatullah yang telah ditetapkan.
Kembali pada masalah Nikmat, bahwasanya tidak hanya dapat dibatasi dengan berbagai hal yang berupa materi atau pun fisik seperti harta, uang, emas, istri, suami dan lain-lain. Atau mungkin hal-hal yang sifatnya menyenangkan. Nikmat bisa saja berupa kesusahan dan kepahitan. Tergantung bagaimana kita menanggapinya. Karena sesungguhnya segala sesuatu yang terjadi di muka bumi ini bernilai kebaikan karena seperti yang telah disebutkan di atas bahwa Rabb telah memperhitungkan hal itu dengan perhitungan yang sangat teliti.
Bahkan yang namanya perintah dan larangan yang telah ditetapkan merupakan nikmat yang luar biasa jika kita mengetahuinya. Semisal dalam hidup ini tidak ada perintah atau larangan, manusiaakan mengalami kebingungan. Mau diapakan hidup ini. Apakah hanya sekedar bekerja, mendapat penghasilan, atau hanya menggelandang?
Lalu pantaskah kita untuk selalu berkeluh kesah, galau, berprasangka negatif, protes dan lain sebagainya? mungkin boleh-boleh saja karena kodrat manusia yang diberi nafsu memang demikian adanya. Namun apakah manusia yang juga diberi akal dan hati akan kalah dengan nafsunya tersebut?
Wallahu alam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar